“Alhamdulillah, walaupun harus melewati berbagai macam proses guna mencari tahu secara pasti tanggal dan tahun terbentuknya Gampong Sidorejo ini, akhirnya pada pertemuan kedua dengan tokoh masyarakat dan juga perangkat yang kami laksanakan tanggal 13 Januari 2019 beberapa hari lalu itu, akhirnya mendapat titik terang bahwa tanggal 4-4-1948, nama Gampong Sidorejo ini di definitifkan hingga saat sekarang ini, kisah Salahuddin Diruang kerjanya, Kamis kemarin (18/1).

Lebih lanjut Geuchik Salahuddin menerangkan, Gampong Sidorejo ini sebelum Kemerdekaan dulu bernama Kebun Sayur, menurutnya pemberian nama Kebun sayur itu dikarenakan wilayah ini dihuni oleh para petani sayur-sayuran, “ya, untuk mudah mengenali tempat dan lokasi, mereka memberikan nama sesuai dengan kebiasaan rutinitas mereka sehari-hari yaitu Kebun Sayur, terangnya.

Ia menambahkan, perjalanan sejarah terbentuk dan berdirinya Gampong Sidorejo ini tidak berhenti hanya disitu saja, nama Kebun Sayur setelah beberapa waktu dikenal dan disebut-sebut orang, kembali berubah menjadi nama Teupin Sabun yang hal ini juga diambil dari kebiasaan masyarakat yang datang mandi dan mencuci pakaian di Sungai karena kawasan ini memang dekat dengan sungai.

Dalam pada itu lanjutnya lagi, masyarakat yang mempergunakan Sungai sebagai sarana sumber air untuk keperluan hari-hari, setiap usai melakukan kegiatan baik mencuci ataupun mandi, sabun yang mereka pergunakan tidak lagi dibawa pulang mereka menyimpannya ditempat yang telah mereka sediakan dipinggir sungai, sehingga pinggiran Sungai (Teupin) dipenuhi sabun, maka atas dasar itu pula masyarakat menamakan Gampong ini menjadi nama Teupin Sabun, urai Salahuddin menerangkan.

Dijelaskannya lagi, seiring berjalannya waktu pertumbuhan penduduk dikawasan Gampong inipun meningkat, masyarakat dari berbagai sukupun datang berbaur menjadi satu, desa yang dulunya hanya kawasan ladang sayur spontan berubah menjadi lebih baik dan lebih maju, kerukunan antar sesama juga terjalin baik, mereka hidup makmur dengan memamfa’atkan potensi alam yang ada dikawasan ini, lanjut Salahuddin.

“Pase demi Pase perjalanan sejarah terbentuk dan berdirinya Gampong Sidorejo ini terlewati dengan sendirinya yakni dari nama sebelumnya Kebun Sayur berubah nama menjadi Teupin Sabun, dan tepatnya pada tanggal 4 April 1948 oleh geuchik pertama Pak Tajri nama Teupin Sabun dirubah menjadi nama Gampong Sidorejo yang dalam bahasa jawanya mempunyai arti yaitu Sido berarti “Jadi, sedangkan Rejo berarti “Makmur, dan hingga saat ini Gampong Sidorejo sudah dijabat oleh 12 orang geuchik (kepala desa), tutupnya.